Gubernur Olly mengatakan gerakan pangan murah ini ditujukan bagi masyarakat guna menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan di Sulut.
“Kegiatan ini akan kita lanjutkan terus di beberapa tempat dalam rangka menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan, juga dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan, supaya pemerintah betul-betul hadir di tengah masyarakat,” ujarnya.
Ini merupakan penetrasi yang dilakukan pemerintah untuk mengantisipasi gejolak kenaikan harga di lapangan dan untuk menjaga inflasi dan gerakan pangan murah akan dilaksanakan di tiga titik di Kota Manado. “Esok (Selasa 21/03/2023) akan dilaksanakan di Kampung Islam,” ungkapnya.
Dalam kesempatan, Gubernur juga membagikan 10 ton beras kepada masyarakat di kelurahan Ketang Baru dan kelurahan Ternate Baru.
Sebelumnya, Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setdaprov Praseno Hadi melaporkan, selain kios pangan yang dibuka Pemprov Sulut di Pomorow untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan, hari ini dilaksanakan gerakan pangan murah bekerjasama dengan PHBI.
“Kami siapkan 15 ton beras. Kalau harga eceran beras di pasar 13 ribu/Kg, tapi kita jual hanya Rp 9.000/Kg. Begitu juga dengan tepung terigu, gula pasir, minyak, mentega, bawang merah, bawang putih dan telur dijual murah untuk membantu masyarakat,” ucapnya.
Diketahui, kegiatan ini dilaksanakan Dinas Pangan Sulut bekerjasama dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dan Perayaan Hari Besar Islam (PHBI) Sulut.
Turut hadir Sekdaprov Steve Kepel, Asisten Administrasi Umum Setdaprov Fransiskus Manumpil, Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama di lingkungan Pemprov. Sulut, serta Stakeholder terkait. (RLS)